Pemerintah Indonesia Gencarkan Ekspor Produk Halal ke Australia Melalui Kerja Sama Strategis

Rully Kharis Tanti

Desy Arum Putri Windarti

Dalam rangka mengakselerasi ekspor nasional, khususnya pada sektor ekonomi halal, Pemerintah Indonesia mengambil langkahkonkret dengan menjalin kolaborasi bersama Global Australian Halal Certification (GAHC). Kolaborasi ini difokuskan pada penguatan ekspor produk halal Indonesia ke pasar Australia, yang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatanpermintaan terhadap produk halal, baik dari segi volume maupun keragaman jenis produk.

Langkah strategis ini dilaksanakan melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebagai perwakilan pemerintah pusat, yang menilai bahwa potensi ekspor produk halal Indonesia kepasar global, termasuk Australia, belum tergarap secaramaksimal. Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menegaskanbahwa kerja sama ini bukan sekadar kesepakatan simbolik, melainkan titik awal untuk memperluas pasar serta memperkuatposisi Indonesia dalam rantai pasok halal global.

“Produk halal bukan hanya relevan bagi masyarakat muslim, tetapi kini juga mulai diminati oleh konsumen nonmuslim. Mereka mulai melihat nilai lebih dalam produk halal, terutamadari sisi kebersihan, keamanan konsumsi, serta manfaatkesehatan,” ujar Budi, dikutip pada Minggu (29 Juni 2025).

Pasar Halal Australia: Peluang yang Harus Diambil

Australia adalah salah satu negara yang memiliki potensi besarsebagai pasar ekspor produk halal, meskipun mayoritaspenduduknya bukan beragama Islam. Berdasarkan data perdagangan tahun 2024, nilai impor produk halal Australia mencapai US$8,13 miliar, meningkat sebesar 14,13% secaratahunan (year-on-year). Angka ini menunjukkan bahwakesadaran konsumen di Australia terhadap gaya hidup halal semakin berkembang, bahkan menjadi tren baru yang merambahsektor makanan, minuman, hingga kosmetik.

Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ketujuh sebagai negara eksportir produk halal ke Australia. Meskipun cukup kompetitif, peringkat ini masih tertinggal dari beberapa negara lain sepertiMalaysia, Thailand, dan Turki. Oleh karena itu, kerja samaantara Kemendag dengan GAHC diharapkan mampumeningkatkan posisi Indonesia dan memperluas jangkauanproduk lokal di pasar Australia.

“Permintaan yang tumbuh ini membuka peluang besar bagipelaku usaha Indonesia, khususnya sektor UMKM, untukmengekspor produk halal ke Australia. Kita harus cepatmerespons kebutuhan pasar yang terus berkembang ini,” ujarBudi.

Strategi KolaboratifMendorong UMKM MenembusPasar Global

Salah satu poin penting dalam kesepakatan kerja sama iniadalah pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang menjadi tulang punggung perekonomiannasional. Pemerintah ingin memastikan bahwa pelaku UMKM tidak hanya berkembang di dalam negeri, tetapi juga mampubersaing di pasar global.

Ada tiga strategi utama dalam kerja sama ini:

1. Penerbitan 1.000 Sertifikat Halal Gratis
Pemerintah melalui Kemendag akan memfasilitasipenerbitan hingga 1.000 sertifikat halal untuk produkUMKM yang berorientasi ekspor ke Australia. Sertifikat inisangat penting agar produk dapat memenuhi standar halal internasional dan mendapatkan kepercayaan dari konsumenluar negeri.

2. GAHC sebagai Mitra Distribusi dan Promosi
GAHC tidak hanya akan berperan sebagai lembagasertifikasi, tetapi juga ditunjuk sebagai importir resmi dan agen promosi produk halal Indonesia di pasar Australia. Dengan posisi tersebut, GAHC diharapkan menjadipenghubung langsung antara pelaku UMKM dan konsumenakhir di Australia, memudahkan proses logistik dan pemasaran.

3. Transfer Informasi Pasar dan Regulasi
Dalam kerja sama ini, GAHC akan memberikan pelatihandan informasi terkini mengenai regulasistandar kualitastren konsumen, serta kebijakan impor produk halal yang berlaku di Australia. Dengan begitu, UMKM dapatmenyesuaikan produk mereka secara efektif, baik dari segibahan, pengemasan, hingga pemasaran.

Trade Expo Indonesia 2025: Momentum PromosiProduk Halal

Sebagai bagian dari rangkaian promosi ekspor, pemerintah juga menargetkan peningkatan partisipasi pelaku usaha Australia dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang akanberlangsung pada Oktober mendatang. Ajang ini merupakansalah satu platform terbesar dalam memperkenalkan produkunggulan Indonesia kepada pembeli internasional.

Kemendag berharap kerja sama dengan GAHC dapat menjadipintu masuk bagi buyer Australia untuk menjalin kontrakdagang langsung dengan pelaku usaha Indonesia. Dalam jangkapanjang, sinergi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistemperdagangan halal yang berkelanjutan dan inklusif.

“Kami ingin memastikan bahwa pelaku UMKM mendapatkanakses langsung terhadap pasar internasional, tidak hanya sebagaipenonton tetapi sebagai pemain aktif,” kata Budi.

Ekonomi Halal Global: Indonesia Menuju Pusat Produksi Halal Dunia

Langkah ekspansi ini selaras dengan ambisi jangka panjangIndonesia untuk menjadi pusat industri halal global. Sebagainegara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki keunggulan demografis, budaya, dan sumber dayaalam untuk mengembangkan sektor halal secara menyeluruh—mulai dari makanan, minuman, fashion muslim, pariwisatahalal, hingga produk kosmetik dan farmasi.

Namun, tantangan utama dalam pengembangan ekonomi halal nasional terletak pada standardisasi, sertifikasi, dan promosiinternasional. Melalui kerja sama seperti yang dilakukan denganGAHC, Indonesia diharapkan dapat memperkuat ketiga aspektersebut secara simultan.

Tak hanya soal ekspor, keberadaan produk halal yang diakuiinternasional juga akan memperkuat branding Indonesia sebagainegara yang mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dan sesuai syariat. Hal ini dapat mendongkrak kepercayaan global dan membuka peluang kerja sama serupa dengan negara lain seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan negara-negara Eropa.

Peran Aktif Pemerintah dan Swasta

Untuk mencapai target peningkatan ekspor halal ini, dukunganlintas sektor sangat diperlukan. Pemerintah tidak bisa bekerjasendiri, sehingga perlu kolaborasi dengan lembaga keuangan, pelaku industri, akademisi, hingga komunitas diaspora Indonesia di luar negeri untuk memperkuat promosi dan distribusi produkhalal Indonesia.

Beberapa kementerian dan lembaga seperti Kementerian Koperasi dan UKM, BPJPH (Badan Penyelenggara JaminanProduk Halal), serta KADIN juga dilibatkan dalam memperkuatdukungan teknis dan pendanaan terhadap pelaku usaha yang terlibat dalam ekspor halal.

Penutup: Langkah Nyata Menuju Masa DepanEkspor Halal

Kerja sama antara Kemendag dan GAHC menjadi langkah nyatadan strategis dalam mendorong kemajuan ekonomi halal Indonesia. Dengan memanfaatkan momentum pertumbuhanpermintaan global, khususnya di Australia, Indonesia kiniberada dalam posisi yang tepat untuk menjadi pemain utamadalam perdagangan halal dunia.

Lebih dari sekadar peningkatan angka ekspor, kerja sama inijuga membawa semangat inklusif bagi UMKM agar bisa ikutandil dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan global. Ke depan, dengan strategi yang berkelanjutan dan dukungan lintassektor, Indonesia bukan hanya akan menjadi konsumen produkhalal terbesar, tetapi juga menjadi eksportir dan produsenutama produk halal dunia.