Tax Center

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Jember

Perbedaan Arah Neraca Pembayaran dan Neraca Perdagangan Indonesia, apakah terjadi eksodus modal?

Perbedaan Arah Neraca Pembayaran dan Neraca Perdagangan Indonesia, apakah terjadi eksodus modal?

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 50 bulan berturut-turut. Laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada semester I/2024, neraca perdagangan mencatatkan surplus sebesar US$2,39 miliar, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan Mei yang sebesar US$2,92 miliar. Surplus ini meningkatkan kepercayaan terhadap ketahanan nilai tukar rupiah. Namun, penurunan neraca perdagangan bisa mengancam neraca pembayaran Indonesia yang kembali mengalami defisit pada kuartal I/2024.

Sebagai informasi, neraca pembayaran terdiri dari transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi finansial. Neraca perdagangan adalah bagian dari transaksi berjalan, sedangkan bagian lainnya adalah neraca jasa dan neraca transfer unilateral.
Defisit transaksi berjalan bisa melebar karena menurunnya surplus neraca perdagangan, terutama akibat melemahnya permintaan global terhadap produk ekspor.

Meskipun neraca perdagangan mencatat surplus beruntun, neraca pembayaran Indonesia dalam lima tahun terakhir sering kali mencatat defisit. Menurut Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia dari Bank Indonesia, neraca pembayaran mengalami defisit sebesar -US$5,97 miliar pada kuartal I/2024. Defisit juga terjadi pada kuartal II dan III tahun 2023, masing-masing sebesar -US$7,45 miliar dan -US$1,2 miliar, meskipun pada akhir tahun berbalik surplus. Kondisi neraca pembayaran ini berpengaruh terhadap besaran cadangan devisa Indonesia, yang penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Defisit neraca pembayaran pada triwulan I/2024 disebabkan oleh penyusutan neraca modal sebesar -US$2,3 miliar serta lonjakan impor dan neraca jasa yang mempengaruhi current account. Neraca pembayaran 2024 diperkirakan akan berada dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1% sampai 0,9% dari PDB. Pada Maret 2024, cadangan devisa Indonesia berada di level US$140,4 miliar, setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta melebihi standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Selain itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat bahwa ribuan triliun rupiah dari Indonesia ditransfer ke luar negeri selama semester I tahun 2024.

Sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20240716/9/1782683/beda-arah-neraca-pembayaran-dengan-neraca-perdagangan-indonesia-ada-eksodus-modal

π‘ͺπ’‰π’†π’„π’Œ π‘»π’‰π’Šπ’” 𝑢𝒖𝒕!
Instagram : taxcenterunej_
Twitter : taxcenterunej_
Tiktok : taxcenterfisipunej
Email : taxcenterfisip@unej.ac.id
Website : Taxcenterfisip.unej.ac.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *